Isu nondiskriminasi menjadi tema global peringatan Hari HAM Sedunia. Sekjen PBB Ban Ki Moon menyatakan seluruh negara di dunia belum bebas dari praktek diskriminasi.
"Tidak ada negara yang bebas dari diskriminasi. Kita menyaksikan diskriminasi di mana-mana," kata Ban Ki-Moon seperti disampaikan perwakilan PBB untuk Indonesia, Peter Van Rooij.
Hal itu disampaikan Peter saat memberikan sambutan dalam acara peringatan Hari HAM sedunia di Graha Pengayoman, Depkum HAM, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Kamis (10/12/2009).
Peter menjelaskan, Sekjen PBB Ban Ki-Moon berpesan bahwa diskriminasi bisa muncul dalam banyak bentuk. Dengan wajah baru, tersembunyi dan terang-terangan, di sektor publik maupun privat.
"Diskriminasi bisa muncul sebagai rasisme terlembaga, sebagai perang etnis, sebagai rangkaian intoleransi dan penolakan, atau sebagai sejarah nasional versi resmi yang menyangkal identitas orang lain," tuturnya.
Diskriminasi juga menerpa individu dan kelompok yang rentan terhadapnya. Seperti kaum cacat, kaum perempuan dewasa, anak-anak, kaum miskin, para migran kaum minoritas dan semua orang yang dianggap berbeda.
"Orang-orang ini rentan dan seringkali dipinggirkan untuk turut serta dalam kehidupan ekonomi, politik, budaya dan sosial masyarakat mereka," terangnya.
PBB mengajak agar seluruh masyarakat dunia bertekad melindungi hak semua orang, terutama orang-orang yang paling rentan.
"Masyarakat hak asasi internasional terus melawan bias dan kebencian. Kesadaran masyarakat telah menghantarkan kepada pelbagai perjanjian global yang menawarkan perlindungan hukum dari diskriminasi dan perlakuan yang tidak sama," tandasnya.
Sumber: http://www.detiknew s.com/read/ 2009/12/10/ 114345/1257693/ 10/sekjen- pbb-tidak- ada-negara- bebas-dari- diskriminasi? 991102605
Rabu, Desember 09, 2009
Sekjen PBB: Tidak Ada Negara Bebas dari Diskriminasi
----------------------------------------------------------------------------------------
Perjuangan pembebasan nasional Papua Barat bukan perjuangan melawan orang luar Papua (Jawa, Batak, Toraja, Makassar, Ambon dan lainnya) tetapi perjuangan melawan ketidakadilan dan pengakuan akan KEMANUSIAANNYA MANUSIA PAPUA BARAT DI ATAS TANAH LELUHURNYA.Jadi, Merdeka bagi orang Papua adalah HARFA DIRI BANGSA PAPUA BARAT!
Perjuangan pembebasan nasional Papua Barat bukan perjuangan melawan orang luar Papua (Jawa, Batak, Toraja, Makassar, Ambon dan lainnya) tetapi perjuangan melawan ketidakadilan dan pengakuan akan KEMANUSIAANNYA MANUSIA PAPUA BARAT DI ATAS TANAH LELUHURNYA.Jadi, Merdeka bagi orang Papua adalah HARFA DIRI BANGSA PAPUA BARAT!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar