... Menulis tentang apa yang saya saksikan dengan MATA, HATI, dan PIKIRAN ke-MELANESIA-an saya di West Papua sebelum menerima salah satu bagian dari hidup yang mutlak, yakni KEMATIAN...

Sabtu, Desember 19, 2009

Jenazah Kelly Masih Disemayamkan di DPRD Timika, Menunggu Tanggapan Internasional

Rakyat Papua Barat Minta Amerika, PBB, dan Belanda Segera Selesaikan Status Politik Papua Barat

Hingga siang ini (Minggu, 20/12), jenazah Panglima Kodap III Tentara Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) Papua Barat, Kelly Kwalik. masih disemayamkan di halaman gedung Dewan Perwakilan Rakyat Timika, Papua dengan dibungkus bendera Bintang Kejora.

Rakyat Papua Barat meminta Amerika, PBB, dan Belanda segera datang ke Papua Barat (Timika) dan menyelesaikan status politik Papua Barat. “Kami akan bertahan di sini (DPRD Timika) sampai Amerika, PBB, dan Belanda datang melihat pemimpin besar rakyat Papua Barat yang ditembak Timsus Anti Terror Pilisi Indonesia. Kami tidak akan mengubur sebelum penyelesaian status politik Papua Barat. Kami tidak mau pemimpin kami terus dibunuh,” Kata Anton di Timika.

Beberapa aktivis HAM di Papua mengatakan, Timsus 88 dibiayai oleh Amerika dan Negara-negara Eropa untuk membasmi terorisme di Jawa, Indonesia. Di Papua Barat tidak ada teroris. Kelly adalah pemimpin politik perjuangan pengakuan kedautan bangsa Papua yang telah merdeka pada tanggal 1 Desember 1961. “Dunia harus melihat soal secara bijaksana,” katanya.

“Indonesia terus membunuh pemimpin-pemimpin kami (Papua Barat:red) yang memperjuangkan nasih kami. Dulu Indonesia membunuh Arnold Ap, kemudian, Dr. Thom Wanggai, kemudian Theys Hiyo Eluay, dan pemimpin-pemimpin kami. Indonesia juga terus memenjarakan semua pemimpin kami misalnya Philip Karma, dan lainnya. Kami minta dunia harus buka mata dengan scenario genosida Indonesia ini,” kata Agus Wetipo di Timika.

Beberapa aktivis Papua Barat di Jayapura mengatakan, pembunuhan terhadap Kelly Kwalik ini mengalahi aturan. “Mereka langsung tembak mati. Polisi Indonesia mengatakan ada perwalanan itu omong kosong. Kalau ada perlawanan, mengapa tidak ada bukti tembakan. Soalnya, Kelly selalu membawa senjata dengan amunisi siap tembak. Penembakan ini tidak sesuai aturan penembakan kasus politik,” kata Moses di Jayapura.

Berbagai pihak di Papua Barat menolak pernyataan Kepolisian Indonesia yang melarang menaikan Bendara Bintang Kejora pada saat pemakaman nanti. “Kelly Kwalik mati dalam arena perjuangan Papua Barat. Jadi, kami menolak larangan Piolisi Indonesia menaikan bendera Bintang Kejora saat pemakaman. Bintang Kejora adalah bendera Negara Papua dan tetap akan dikibarkan dalam prosesi pemakaman. Dia (Kelly) adalah militer Papua Barat maka, pemakaman harus dilakukan secara militer dengan menaikan bendara Papua Barat, Bintang Kejora,” kata Simon dan kawan-kawannya di Jayapura dan Timika.

Tidak ada komentar:

----------------------------------------------------------------------------------------
Perjuangan pembebasan nasional Papua Barat bukan perjuangan melawan orang luar Papua (Jawa, Batak, Toraja, Makassar, Ambon dan lainnya) tetapi perjuangan melawan ketidakadilan dan pengakuan akan KEMANUSIAANNYA MANUSIA PAPUA BARAT DI ATAS TANAH LELUHURNYA.Jadi, Merdeka bagi orang Papua adalah HARFA DIRI BANGSA PAPUA BARAT!