... Menulis tentang apa yang saya saksikan dengan MATA, HATI, dan PIKIRAN ke-MELANESIA-an saya di West Papua sebelum menerima salah satu bagian dari hidup yang mutlak, yakni KEMATIAN...

Minggu, Desember 20, 2009

Ribuan Rakyat Papua Mengantar Kepergian Panglima Kodap III TPN/OPM, Kelly Kwalik

Mgr John Philip Saklil Pr: “Kelly Kwalik Orang Besar”

Ribuan rakyat Papua Barat di Timika menghadiri doa Requiem jenasah Panglima Kodap III TPN/OPM, Kelly Kwalik di Kantor DPRD Mimika, Senin (21/12/2009). Jenazah akan dimakam di sebuah tanah lapang di Timika Indah, Distrik Mimika Baru, Timika, ibu kota Kabupaten Mimika (jantung kota Timika, Papua Barat).

Dalam kotbahnya, Mgr John Philip Saklil Pr mengajak semua orang memaafkan Kelly dan menghargainya sebagai sesosok manusia biasa. Uskup menyebut Kelly sebagai orang besar yang konsisten memperjuangkan idealismenya melawan penindasan, pembodohan, pemiskinan, dan penghancuran umat manusia.

"Hari ini kita melepaskan tokoh besar yang dengan caranya sendiri mempersembahkan hidup bagi tanah Papua. Kualitas hidup Kelly dibuktikan dengan kesetiaannya mempertahankan idealisme dan kecintaannya terhadap tanah Papua," kata Uskup.

Uskup menyatakan segala tindakan hidup Kelly bisa diinterprerasikan dari berbagai sudut pandang. "Akan tetapi Kelly membuktikan perjuangannya melawan ketidakadilan, penindasan, perampasan hak dengan dalih kepentingan bangsa, melawan pemiskinan dan penghancuran umat manusia," kata Uskup.

Sementara, tokoh pejuang HAM dan peraih penghargaan Yap Thiam Hien, Mama Yosepha Alomang, menyatakan, Kelly Kwalik bukan seorang teroris. Alomang menyatakan, Kelly Kwalik tidak pernah memprovokasi kekerasan yang selama ini terjadi di Papua.
Hal itu disampaikan Mama Yospeha Alomang ketika berorasi di hadapan para pelayat Kelly di Kantor DPRD Kabupaten Mimika. "Kelly Kwalik bukan teroris, Kelly Kwalik bukan penjahat. Kelly Kwalik bukan provokator," kata Mama Yosepha, sapaan keseharian Alomang.

Sekedar diketahui, di belakang peti jenazah Kelly yang berselubung bendera Bintang Kejora itu, terbentang spanduk bertuliskan, "Amerika, Belanda, dan PBB segera Datang untuk Selesaikan Status Politik Bangsa Papua untuk Menentukan Nasib Sendiri."***




2 komentar:

Unknown mengatakan...

saya juga sebagai putra dari papua, saya juga turut berdukacita atas kepergianya ...bapak kita ..

Unknown mengatakan...

saya juga turut berduka cita atas kepergianya Bapa kita ....
biarlah semuanya ini akan di balas oleh yang Maha Kuasa ...

----------------------------------------------------------------------------------------
Perjuangan pembebasan nasional Papua Barat bukan perjuangan melawan orang luar Papua (Jawa, Batak, Toraja, Makassar, Ambon dan lainnya) tetapi perjuangan melawan ketidakadilan dan pengakuan akan KEMANUSIAANNYA MANUSIA PAPUA BARAT DI ATAS TANAH LELUHURNYA.Jadi, Merdeka bagi orang Papua adalah HARFA DIRI BANGSA PAPUA BARAT!