Jumat, November 05, 2010
Inilah Deklarasi Kepemimpian Kolektif Nasional Bangsa Papua Barat
Beberapa pimpinan lokal di Papua mendeklarasikan Demokrasi kepemimpinan kolektif nasional bangsa Papua barat, Kamis (4/11). Deklarasi tersebut bertujuan menyatukan sejumlah organisasi dan OKP lainnya yang berjuang untuk masyarakat pribumi.
Ketua Dewan Adat Papua, Forkorus Yebosembut menyatakan, kepemimpinan kolektif nasional bangsa Papua Barat ini akan membicarakan persoalan yang berkaitan dengan bangsa. Organisasi lainnya yang sudah terbentuk seperti Dewan Adat Papua (DAP) dan Presidium Dewan Adat Papua (PDP) tetap bekerja dibidang lain sesuai dengan agenda yang sudah ditetapkan.
Organisasi-organisasi lokal yang lain tetap bekerja sesuai dengan tugas mereka. Tapi masalah yang ada kaitannya dengan bangsa maka harus dibicarakan bersama melalui Kepemimpinan Kolektif Nasional Bangsa Papua Barat. “Kepemimpian Kolektif Nasional Bangsa Papua Barat terbentuk untuk memperjuangkan aspirasi Merdeka yang diingikan rakyat,” ujar Pendeta Herman Awom.
Deklarasi tersebut selain bertujuan menyatukan sejumlah organisasi dan OKP lainnya yang berjuang untuk masyarakat pribumi, tapi juga sebagai proses persatuan perlawanan rakyat bangsa Papua telah mencapai level yang lebih progresif dengan terbentuknya aliansi-aliansi dari berbagai pilar organisasi politik pendukung. Tak hanya itu, deklarasi itu juga dilakukan berdasarkan lokakarya bersama yang dilaksanakan sejak 25 – 26 oktober lalu di Aula Santo Yosep, Sekolah Tinggi Filsafat Teologia (STFT) Fajar Timur di Abepura.
Deklarasi Kepemimpinan Kolektif Nasional Bangsa Papua Barat diikuti oleh beberapa lembaga lokal di Papua, diantaranya, Dewan Adat Papua (DAP), Koalisi Nasional Papua Barat untuk Pembebasan (WPNCL) dan Konsensus Nasional Papua (KNP). (Musa Abubar)
Sumber: www.tabloidjubi.com
Ketua Dewan Adat Papua, Forkorus Yebosembut menyatakan, kepemimpinan kolektif nasional bangsa Papua Barat ini akan membicarakan persoalan yang berkaitan dengan bangsa. Organisasi lainnya yang sudah terbentuk seperti Dewan Adat Papua (DAP) dan Presidium Dewan Adat Papua (PDP) tetap bekerja dibidang lain sesuai dengan agenda yang sudah ditetapkan.
Organisasi-organisasi lokal yang lain tetap bekerja sesuai dengan tugas mereka. Tapi masalah yang ada kaitannya dengan bangsa maka harus dibicarakan bersama melalui Kepemimpinan Kolektif Nasional Bangsa Papua Barat. “Kepemimpian Kolektif Nasional Bangsa Papua Barat terbentuk untuk memperjuangkan aspirasi Merdeka yang diingikan rakyat,” ujar Pendeta Herman Awom.
Deklarasi tersebut selain bertujuan menyatukan sejumlah organisasi dan OKP lainnya yang berjuang untuk masyarakat pribumi, tapi juga sebagai proses persatuan perlawanan rakyat bangsa Papua telah mencapai level yang lebih progresif dengan terbentuknya aliansi-aliansi dari berbagai pilar organisasi politik pendukung. Tak hanya itu, deklarasi itu juga dilakukan berdasarkan lokakarya bersama yang dilaksanakan sejak 25 – 26 oktober lalu di Aula Santo Yosep, Sekolah Tinggi Filsafat Teologia (STFT) Fajar Timur di Abepura.
Deklarasi Kepemimpinan Kolektif Nasional Bangsa Papua Barat diikuti oleh beberapa lembaga lokal di Papua, diantaranya, Dewan Adat Papua (DAP), Koalisi Nasional Papua Barat untuk Pembebasan (WPNCL) dan Konsensus Nasional Papua (KNP). (Musa Abubar)
Sumber: www.tabloidjubi.com
----------------------------------------------------------------------------------------
Perjuangan pembebasan nasional Papua Barat bukan perjuangan melawan orang luar Papua (Jawa, Batak, Toraja, Makassar, Ambon dan lainnya) tetapi perjuangan melawan ketidakadilan dan pengakuan akan KEMANUSIAANNYA MANUSIA PAPUA BARAT DI ATAS TANAH LELUHURNYA.Jadi, Merdeka bagi orang Papua adalah HARFA DIRI BANGSA PAPUA BARAT!
Perjuangan pembebasan nasional Papua Barat bukan perjuangan melawan orang luar Papua (Jawa, Batak, Toraja, Makassar, Ambon dan lainnya) tetapi perjuangan melawan ketidakadilan dan pengakuan akan KEMANUSIAANNYA MANUSIA PAPUA BARAT DI ATAS TANAH LELUHURNYA.Jadi, Merdeka bagi orang Papua adalah HARFA DIRI BANGSA PAPUA BARAT!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar