... Menulis tentang apa yang saya saksikan dengan MATA, HATI, dan PIKIRAN ke-MELANESIA-an saya di West Papua sebelum menerima salah satu bagian dari hidup yang mutlak, yakni KEMATIAN...

Jumat, Juli 09, 2010

Lima Belas Lebih Masa Rakyat Papua Duduki DPRP: Otsus Gagal Total, Refrendum Solusi

Numbay (SaksiMata)--Sekitar 15. 000 lebih masa rakyat asli Papua Barat duduki kantor Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) Papua sejak 8 s.d. 9 Juni 2010.

Mereka mendesak DPRP Papua (sesuai dengan janji pada 18 Juni 2010 lalu;red) menggelar Sidang Paripurna tentang kegagalan pelaksanaan Otonomi Khusus selama hampir 10 tahun di tanah Papua dan menggelar Refrendum bagi Papua.

Kira-kira pukul 15.00 waktu Papua, DPRP Papua berdasarkan rekomendasi Ketua dan Ketua 1 DPRP Papua menemui masa rakyat untuk menjelaskan kondisi DPRP Papua saat ini terkait tuntutan refrendum.

Dalam pertemuan itu, mereka berjanji untuk meneruskan aspirasi. Mereka juga berjanji kepada ketua-ketua dari organ perjuangan untuk kembali berkumpul pada Senin (12 Juli) untuk menindaklanjuti bersama.

Setelah itu, pukul 17.00 WIT masa membubarkan diri dengan tenang. Sekedar diketahui bahwa, Polda Papua menurunkan Brimob 15 truk dengan bersenjataan perang lengkap. Juga, ribuan polisi disiagakan dengan senjata lengkap. Selama dua hari Jayapura menjadi kota Intel, Polisi, Brimob dan Tentara.

Selain Jayapura, demonstrasi warga Papua juga terjadi di sejumlah wilayah, Kamis (8/7). Di Kabupaten Wamena, Timika, dan Merauke, ribuan warga menggelar unjuk rasa menuntut pemerintah mengembalikan kedaulatan rakyat Papua.

Menurut penanggung jawab aksi di Wamena, Yulianus Hisage, sekitar 1.500 pendemo menduduki kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Wamena. Warga mendesak pemerintah Indonesia mengakui kedaulatan politik bangsa Papua Barat 1 Desember 1961.

“Ratusan warga ini meminta agar kedaulatan rakyat Papua dikembalikan,” kata Hisage, Kamis (8/7).

Sementara itu, Ketua Dewan Adat Merauke, Stanislaus Gebze menuturkan, ribuan warga yang diam di Merauke bergerak dari Tugu Pepera menuju kantor DPRD. Ribuan warga menuntut referendum dan kedaulatan rakyat Papua.

Sementara di Jakarta, ratusan massa yang tergabung dalam Mahasiswa se-Jawa Bali juga menggelar demo serupa. Dikatakan Rossa Moiwend, aktivis Papua, mahasiswa menggelar unjuk rasa di Bundaran HI meminta Otsus dikembalikan pada pemerintah Indonesia dan refrendum bagi Papua. . ***





Tidak ada komentar:

----------------------------------------------------------------------------------------
Perjuangan pembebasan nasional Papua Barat bukan perjuangan melawan orang luar Papua (Jawa, Batak, Toraja, Makassar, Ambon dan lainnya) tetapi perjuangan melawan ketidakadilan dan pengakuan akan KEMANUSIAANNYA MANUSIA PAPUA BARAT DI ATAS TANAH LELUHURNYA.Jadi, Merdeka bagi orang Papua adalah HARFA DIRI BANGSA PAPUA BARAT!