... Menulis tentang apa yang saya saksikan dengan MATA, HATI, dan PIKIRAN ke-MELANESIA-an saya di West Papua sebelum menerima salah satu bagian dari hidup yang mutlak, yakni KEMATIAN...

Selasa, Juli 14, 2009

Penembakan di Timika Dilakukan Militer untuk Mengacaukan Upaya Dialog

Berbagai kalangan aktivis pemuda dan mahasiswa Papua mengecam pernyataan dosen komunikasi politik Universitas Hasanuddin, Hasrullah, yang dilangsir Kompas, Senin, 13 Juli 2009, dengan judul berita “Penembakan di Timika Pesan buat SBY” (http://regional.kompas.com).

Kain memanasnya situasi keamanan di Papua beberapa hari terakhir pasca pemilu presiden belum tentu dilakukan oleh rakyat Papua. “Rakyat Papua tidak mencari muka untuk diperhitungkan dalam politik seperti yang dikatakan Hasrullah,” kata Mika dari Jayapura.

Rakyat Papua benar-benar tidak setuju dengan pernyataan Hasrullah yang mengatakan bahwa pelaku ingin mencari-cari perhatian dari presiden terpilih.
“Pernyataan itu seakan-akan memvonis rakyat Papua bahwa penembakan itu dilakukan oleh rakyat Papua. Seorang dosen komunikasi politik benar-benar tidak layak mengatakan begitu, karena penembakan itu dilakukan oleh oknum terlatih. Apalagi Imparsial sudah mengatakan bahwa pelaku adalah militer sendiri,”katanya.

Penembakan ini merupakan satu upaya militer Indonesia untuk menggagalkan dialog Papua-Jakarta yang diupayakan berbagai pihak termasuk dunia Internasional. “Rakyat sipil Papua tidak punya senjata secanggih yang digunakan untuk menembak warga Autralia itu. Itu jelas-jelas sebuah skenario militer Indonesia untuk menuding Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Dalam sebuah diskusi yang digelar di Timika, Senin, 13 Juli 2009) menyimpulkan bahwa penembakan itu dilakukukan oleh pihak aparat. “Kami menyimpulkan bahwa penembakan itu dilakukan oleh militer Indonesia terkait dukungan berbagai negara termasuk Autralia untuk dialog Papua Jakarta,” katanya Yusak via telepon selulernya.

Tidak ada komentar:

----------------------------------------------------------------------------------------
Perjuangan pembebasan nasional Papua Barat bukan perjuangan melawan orang luar Papua (Jawa, Batak, Toraja, Makassar, Ambon dan lainnya) tetapi perjuangan melawan ketidakadilan dan pengakuan akan KEMANUSIAANNYA MANUSIA PAPUA BARAT DI ATAS TANAH LELUHURNYA.Jadi, Merdeka bagi orang Papua adalah HARFA DIRI BANGSA PAPUA BARAT!