Rabu, Mei 19, 2010
Massa FORDEM Tidur di DPRP
Gubernur Hanya Banyak Bicara
Ribuan massa yang tergabung dalam Forum Demokrasi Rakyat Papua Bersatu (FORDEM) menduduki kantor Gubernur Papua dan menduduki dan bermalam Gedung DPR Papua. Masa FORDEM yang dipimpin Salmon Maurits Yumame, Pdt. Dr. Beny Giay, Frederika Korain serta Pdt Jhon Baransano itu mengawali aksi long marc dari Gerbang Uncen Waena sejak pukul 10.00 WP dan tiba di Kantor Gubernur Papua pukul 16.30 WP.
Sebelumnya masa FORDEM telah mendatangi MRP dan DPRP, guna memberikan dukungan politik terhadap dua lembaga tersebut. Massa yang datang dengan berjalan kaki itu,langsung disambut Plt Sekda Papua Drs. Ibrahim Elia Loupatty MM didampingi kepala Kesbangpol dan Linmas Setda Provinsi Papua Washinton Turnip.
Dalam penyampaian aspirasi berupa rekomendasi yang dibacakan Salmon Maurits Yumame, FORDEM dengan tegas meminta kepada Gubernur Provinsi Papua agar dalam waktu singkat penundaan 60 hari pemilukada di Tanah Papua harus sudah bisa menghasilkan Perdasus yang mengakomodir SK MRP No 14 tahun 2009 tentang kepala daerah dan wakil kepala daerah harus orang asli Papua.
Ribuan massa yang tergabung dalam Forum Demokrasi Rakyat Papua Bersatu (FORDEM) menduduki kantor Gubernur Papua dan menduduki dan bermalam Gedung DPR Papua. Masa FORDEM yang dipimpin Salmon Maurits Yumame, Pdt. Dr. Beny Giay, Frederika Korain serta Pdt Jhon Baransano itu mengawali aksi long marc dari Gerbang Uncen Waena sejak pukul 10.00 WP dan tiba di Kantor Gubernur Papua pukul 16.30 WP.
Sebelumnya masa FORDEM telah mendatangi MRP dan DPRP, guna memberikan dukungan politik terhadap dua lembaga tersebut. Massa yang datang dengan berjalan kaki itu,langsung disambut Plt Sekda Papua Drs. Ibrahim Elia Loupatty MM didampingi kepala Kesbangpol dan Linmas Setda Provinsi Papua Washinton Turnip.
Dalam penyampaian aspirasi berupa rekomendasi yang dibacakan Salmon Maurits Yumame, FORDEM dengan tegas meminta kepada Gubernur Provinsi Papua agar dalam waktu singkat penundaan 60 hari pemilukada di Tanah Papua harus sudah bisa menghasilkan Perdasus yang mengakomodir SK MRP No 14 tahun 2009 tentang kepala daerah dan wakil kepala daerah harus orang asli Papua.
----------------------------------------------------------------------------------------
Perjuangan pembebasan nasional Papua Barat bukan perjuangan melawan orang luar Papua (Jawa, Batak, Toraja, Makassar, Ambon dan lainnya) tetapi perjuangan melawan ketidakadilan dan pengakuan akan KEMANUSIAANNYA MANUSIA PAPUA BARAT DI ATAS TANAH LELUHURNYA.Jadi, Merdeka bagi orang Papua adalah HARFA DIRI BANGSA PAPUA BARAT!
Perjuangan pembebasan nasional Papua Barat bukan perjuangan melawan orang luar Papua (Jawa, Batak, Toraja, Makassar, Ambon dan lainnya) tetapi perjuangan melawan ketidakadilan dan pengakuan akan KEMANUSIAANNYA MANUSIA PAPUA BARAT DI ATAS TANAH LELUHURNYA.Jadi, Merdeka bagi orang Papua adalah HARFA DIRI BANGSA PAPUA BARAT!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar