... Menulis tentang apa yang saya saksikan dengan MATA, HATI, dan PIKIRAN ke-MELANESIA-an saya di West Papua sebelum menerima salah satu bagian dari hidup yang mutlak, yakni KEMATIAN...

Selasa, Juni 30, 2009

Polisi Indonesia Kembali Menewaskan Seorang Warga Sipil Papua di Enarotali

(Tiga Lainnya Dirawat Intensif di RSUD Nabire)

Aparat kepolisian Indonesia kembali melakukan penembakan terhadap warga sipil Papua. Dari Enarotali Papua dilaporkan, polisi menembak mati seorang warga sipil bernama Mika Boma (40), Selasa (30/06) di Enarotali Papua. Sementara, 3 orang lainnya masih kritis. Mereka antara lain, Pentetius Boma (40) tertembak pada bahu sebelah kanan; Marthen Pigai (27) tertembak pada perut dan mengakibatkan usus kecil keluar; dan Simon Keiya (22) tertembak pada kaki kiri.


Menurut pengakuan seorang saksi, Mika ditembak dari belakang dari jarak 10 meter dari halaman Brimob Aikai di Enarotali Paniai “Kami tidak mengerti mengapa brimob menembak kami dari kantor mereka. Padahal, ini soal keluarga dan biasanya juga kami bias selasikan. Ini aneh. Mereka main tembak saja.

Sekedar diketahui bahwa, minggu lalu tanggal 25 Juni 2009 polisi Indonesia menembak mati Willem Agapa (30) di depan pintu masuk rumahnya di kediamannya KPR Siriwini Kabupaten Nabire pukul 15.00 waktu Papua. Sebelumnya lagi, militer Indonesia menembak mati Isak Psakor (16) warga Kampung kibai, Arso Jayapura. Jadi, peristiwa-peristiwa ini terjadi hanya dalam satu pekan terakhir.

Tidak ada komentar:

----------------------------------------------------------------------------------------
Perjuangan pembebasan nasional Papua Barat bukan perjuangan melawan orang luar Papua (Jawa, Batak, Toraja, Makassar, Ambon dan lainnya) tetapi perjuangan melawan ketidakadilan dan pengakuan akan KEMANUSIAANNYA MANUSIA PAPUA BARAT DI ATAS TANAH LELUHURNYA.Jadi, Merdeka bagi orang Papua adalah HARFA DIRI BANGSA PAPUA BARAT!