Pada 12 Agustus 2005 Dewan Adat Papua (DAP) pernah mengembalikan UU 21/2001 dan menurunkan 10.000 massa aksi. Tetapi, realisasinya UU tersebut masih berjalan dan hak hidup terus terancam. Sekarang, di akhir masa jabatan Majelis Rakyat Papua (MRP) melakukan hal yang sama. Pada 18 Juni 2010, MRP mengembalikan UU No 21/2001 dengan menurunkan 8000 massa. Jadi, rakyat Papua Barat menunggu, apakah ini hanya Euforia semata. Gaung Politik Papua se-bak kembang api. Menyala, Terus Padam Lagi. Tong tunggu Obat Penawar apalagi yang akan diberikan Jakarta? Berita foto ==>
Senin, Juni 21, 2010
Berita FOTO Aksi MRP
Long March 24 KM: Otsus Gagal, Refrendum bagi West Papua
Pada 12 Agustus 2005 Dewan Adat Papua (DAP) pernah mengembalikan UU 21/2001 dan menurunkan 10.000 massa aksi. Tetapi, realisasinya UU tersebut masih berjalan dan hak hidup terus terancam. Sekarang, di akhir masa jabatan Majelis Rakyat Papua (MRP) melakukan hal yang sama. Pada 18 Juni 2010, MRP mengembalikan UU No 21/2001 dengan menurunkan 8000 massa. Jadi, rakyat Papua Barat menunggu, apakah ini hanya Euforia semata. Gaung Politik Papua se-bak kembang api. Menyala, Terus Padam Lagi. Tong tunggu Obat Penawar apalagi yang akan diberikan Jakarta? Berita foto ==>
----------------------------------------------------------------------------------------
Perjuangan pembebasan nasional Papua Barat bukan perjuangan melawan orang luar Papua (Jawa, Batak, Toraja, Makassar, Ambon dan lainnya) tetapi perjuangan melawan ketidakadilan dan pengakuan akan KEMANUSIAANNYA MANUSIA PAPUA BARAT DI ATAS TANAH LELUHURNYA.Jadi, Merdeka bagi orang Papua adalah HARFA DIRI BANGSA PAPUA BARAT!
Perjuangan pembebasan nasional Papua Barat bukan perjuangan melawan orang luar Papua (Jawa, Batak, Toraja, Makassar, Ambon dan lainnya) tetapi perjuangan melawan ketidakadilan dan pengakuan akan KEMANUSIAANNYA MANUSIA PAPUA BARAT DI ATAS TANAH LELUHURNYA.Jadi, Merdeka bagi orang Papua adalah HARFA DIRI BANGSA PAPUA BARAT!
1 komentar:
Assalamualaikum....
Wahai saudaraku dari Papua, aku turut berduka akan Almarhum, yang senantiasa berjuang untuk sesuatu cita2 yang luhur yaitu keinganan untuk membangun dan keinganan akankondisi tanah papua yang sejahtera makmur dan berdaulat,
wahai saduraku, Demi Alloh atau demi Tuhan aku sendiri disini menyaksikan dan menudukung akan adanya generasi dari para pemuda dan pemudi dari tanah papua untuk bisa memipin negeri ini NKRI, agama, suku, ras, dan apapun tidak menjadi soal bagiku asalkan ia menjadi pemimpin yang adil lagi bijaksana bisa mengayomi semua suku dan agama, bisa melindungi dan enghargai semua golongan, aku merindukan dan menginginkan adanya calon seorang pemimpin ataubahkan presiden asli dari seorang pemuda papua, aku turut perihatin akan almarhum yang begitu menderita berjuang yang semata2 karna cita2 untuk sebuah keinganan akan kesejahteraan bagi rakat papua, Tapi bisakah perjuangan itu tetap dalam bingkai NKRI tetap berjuang melawan kepakuman akan stigma bahwa pemimpin itu harus dari suku jawa. Ayo saudaraku lawan stigma itu, bahwa NKRI ini juga milik kalian dan bahwa kalian juga berhak untuk memimpin negeri ini. kami yang moderat akan mendukung setiap langkah para pemuda yang berasal dari manapun asalakan bahwa cita2 untuk menjadi seorang pemimpin nasional ini di landasi dengan ke adilan dan kebijaksanaan, aku sendiri sangat secara peribadi tak pernah megangap berbeda adanya orang papua di sekelilingku, bahkan keramahan mereka (para pemuda papua) yang aku jumpai lebih ramah di banding orang2 yang sering aku jumpai, ayo pemuda Papua jangan menyerah buktikan dan aku doakan bahwa kalian juga bisa menjadi moncong dan ujung penentu negeri ini.
jika kalian ragu akan kata2ku kalian bisa lihat di blogu
dengan judul " Ujung Timur" Kalian harus bisa berjuang merebut kepemimpinan di NKRI ini dengan keyakinan kalian, jagan kalah akan stigma keadaan yang sudah ada. aku doakan dan dukung bahwa kalian bisa memimpin negeri NKRI ini tanpa harus keluar dari jalur yang sudah ada. bangkitlah waai saudaraku dari Para Pemuda Papua, bahwa kalian juga berhak akan tahta kepemimpinan negeri ini.
salam saudaraku
sakadaek
Posting Komentar