... Menulis tentang apa yang saya saksikan dengan MATA, HATI, dan PIKIRAN ke-MELANESIA-an saya di West Papua sebelum menerima salah satu bagian dari hidup yang mutlak, yakni KEMATIAN...

Kamis, Juni 02, 2011

Pengumuman!!


Perhatian, perhatian,
Disampaikan kepada manusia Papua Barat yang masih sisa, bahwa:
Selama Sepuluh Tahun Otonomi Khusus di tanah Papua, Pemerintah Indonesia kucurkan Dana 44 Trilyun Rupiah. Dana itu dia beri kepada orang Papua sebagai konsekuensi atas terbitnya UU Nomor 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua.

Manusia Papua Barat yang masih sisa,
Anda harus ingat, Otonomi Khusus Papua lahir sebagai solusi  “menang-menang” atas keinginan orang Melanesia di Papua untuk menentukan nasif sendiri (Merdeka). Kemudian, secara konkret dirumuskan tiga alasan mendasar lahhirnya Otsus. Pertama, sejarah masa lalu (sejarah Indonesia dan Papua Barat berbeda). Kedua, soal pelanggaran HAM sejak tahun 1961. Ketiga, soal keadilan pembangunan (pendidikan, ekonomi, kesehatan, budaya dan lainnya). Jakarta harus menyelesaikan tiga masalah itu selama 25 tahun (umur Otsus hanya 25 tahun saja). Sepuluh tahun sudah berlalu. Masih 15 tahun.

Manusia Papua Barat yang masih sisa,
Otsus sudah 10 tahun di Papua. Apakah tiga masalah pokok itu sudah diatasi? Masalah sejarah Papua dibahaskah? Masalah HAM dibicarakan? Pelanggaran HAM malah bertambah atau kurang? Masalah keadilan pembangunan? Dana 44 trilyun itu apakah sudah membuat rakyat sejahtera? Apakah Papua menjadi lebih baik? Apakah hak hidup di Papua lebih terjamin? Kamu jawab sendiri karena kamu yang hadapi. Kalau anda tidak bias jawab, tanya kepada presiden. Pertanyaannya begini: Pak SBY, pertanyaan ini harus dijawab secara moral. Menurut SBY, apakah selama sepuluh tahun,  tiga masalah pokok itu sudah diselesaikan di Papua Barat? Tagi kejujuran dia sebagai manusia!

Manusia Papua Barat yang masih sisa,
Saya kembali pada 44 trilyun. Dana itu Indonesia berikan kepada kita orang Papua untuk membayar ‘Papua Merdeka’. Saudara-saudara, ingat, Indonesia tidak hanya kirim uang. Karena dia tahu orang Papua itu sedikit dan uang yang dia kirim banyak, maka Indonesia cepat-cepat memekarkan Papua yang 12 kabupaten pada tahun 2001 itu menjadi 38 kabupaten saat ini (2011).

Manusia Papua Barat yang masih sisa,
Tidak hanya itu, Indonesia juga bagi orang Papua dalam dua provinsi. Karena dia (Indonesia) tahu, kabupaten dan provinsi itu butuh sumber daya manusia (satu kabupaten butuh 5000-8000 sarjana) maka ia kirim amber ke Papua (lihat kapal putih). Sekedar tahu saja, pulau Jawa itu, lebih dari 30 juta sarjana sedang menganggur.

Manusia Papua Barat yang masih sisa,
Buka mata dan lihat di sekeliling Anda. Apakah orang Papua yang lebih banyak atau amber yang negara kirim secara sistematis. Kamu tahu saja, pada 14 Oktober 2010, Kepala Dinas Pertambangan Provinsi Papua (saat membawakan materi tentang perkembangan daerah operasi tambang di Tanah Papua oleh investor asing) mengatakan: “Jumlah Orang Asli Papua telah Mengalami Penurunan dari 1,5 Juta Jiwa Menjadi 850.000 Jiwa (DELAPAN RATUS LIMA PULUH RIBU JIWA) yang Masih Hidup.

Manusia Papua Barat yang masih sisa, 

Selamat merenungkan dan lakukan sesuatu! Jika Anda diam,  saya tahu saja Anda sedang menikmati penjajahan Indonesia di atas tanah yang penuh darah! 
Demikian pengumuman untuk saat ini!

Tidak ada komentar:

----------------------------------------------------------------------------------------
Perjuangan pembebasan nasional Papua Barat bukan perjuangan melawan orang luar Papua (Jawa, Batak, Toraja, Makassar, Ambon dan lainnya) tetapi perjuangan melawan ketidakadilan dan pengakuan akan KEMANUSIAANNYA MANUSIA PAPUA BARAT DI ATAS TANAH LELUHURNYA.Jadi, Merdeka bagi orang Papua adalah HARFA DIRI BANGSA PAPUA BARAT!