... Menulis tentang apa yang saya saksikan dengan MATA, HATI, dan PIKIRAN ke-MELANESIA-an saya di West Papua sebelum menerima salah satu bagian dari hidup yang mutlak, yakni KEMATIAN...

Minggu, September 26, 2010

Tuntut Referendum, Ribuan Masa Rakyat Kembali Duduki Makam Theys

Jayapura--Kamis, 23 September 2010, ribuan masa rakyat Papua Barat kembali menduduki Taman Makan Theys Eluay di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura untuk menuntut Referendum untuk Papua.

Dalam aksi itu itu Komite Nasional Papua Barat (KNPB) secara terbuka mengumumkan dukungan negara-negara Persrikatan Bangsa-Bangsa untuk Kemerdekaan Papua Barat. Komite Nasional Papua Barat (KNPB) mengatakan dari 199 negara anggota PBB terdapat 101 diantaranya telah bersedia memberi duku¬ngan terhadap referendum di Papua. Selanjutnya nasib Papua akan devoting di PBB tahun 2011 mendatang.

Ketua Komisi A DPRP Ruben Magai SIP menegaskan, wacana referendum merupakan informasi internasional yang nantinya juga diturunkan kepada pihak Indonesia.

“Sidang PBB akan breakdown di tingkat nasional apakah betul atau tidak klaim yang menyebutkan bahwa 101 negara telah menyatakan mendukung bangsa Papua Barat berpisah dari Indonesia. Apalagi dengan globalisasi informasi saat ini informasi dapat diakses siapa pun,” tukasnya seperti dilangsir harian BintangPapua seraya menambahkan ia tak tahu persis agenda sidang PBB menyangkut pembahasan masalah Papua Barat.

Ketua KNPB Bucthar Tabuni dalam pernyataan sikapnya mengatakan, lika – liku kehidupan Bangsa Papua Barat di dalam bingkai NKRI merupakan sejarah yang penuh misteri. Bangsa dan tanah air Papua menjadi tumbal kepentingan Ekonomi, Politik dan Kekuasaan oleh Belanda, USA dan Indonesia melalui badan PBB. Sejarah panjang ini telah merubah pemahaman generasi mudah Papua masa kini untuk dapat menentukan masa depan bangsa Papua yang merdeka dan berdaulat diatas tanah sendiri (Bumi Cenderawasih).

Dengan demikian kami seluruh rakyat Bangsa Papua Barat melalui Media Nasional Dalam Negeri, KNPB (Komite Nasional Papua Barat) menyatakan sikap secara terbuka untuk di ketahui oleh seluruh Bangsa-Bangsa di muka bumi sbb:

Pertama, Sesuai Isi Deklarasi Universal PBB tentang hak-hak asasi manusi pada 10 Desember 1948 dan Resolusi PBB No. 1541 Tahun 1960, Bangsa Papua Barat pernah menjadi suatu bangsa yang merdeka dan bedaulat serta dinyatakan sebagai sebuah Negara Merdeka pada 1 desember 1961.

Kedua, Kesepakatan New York Agreement 15 agustus 1962 dan perjanjian Roma Agreementdan perjanjian kontrak karya PT Freeport 1967 merupakan cacat hukum dan moral karena tidak melibatkan wakil-wakil rakyat bangsa Papua Barat sebagai pemilik dan pewaris negeri papua.

Ketiga, Pelaksanan PEPERA 1969 tidak dilaksanakan sesuai isi peraturan dan tata cara yang disepakati dalam Roma Agreement dan kami adalah suatu bangsa yang memiliki hak-hak dasar untuk berdiri dan berdaulat diatas tanah leluhur kami (Bumi Cenderawasih) yang sama dengan bangsa-bangsa lain di muka bumi.

Maka Atas nama Alam Papua, Allah Bangsa Papua, Leluhur Papua, seluruh rakyat Bangsa Papua Barat serta Segala isi bumi Papua, dengan ini kami menyatakan sikap:

1. Menuntut kepada Amerika Serikat, Belanda, Indonesia dan PBB segera bertanggung jawab atas proses pemusnahan Ras (genosida) yang terjadi pada bangsa Papua Barat akibat dari inflasi militer Repubulic Indonesia (RI) pada tahun 1962,perjajian Roma Agreement,perjajian NEW YORK Agreement 1962 serta kontrak karya PT Freeport Indonesia pada tahun 1967 tanpa melibatkan orang asli papua sebagai pemilik dan pewaris negeri papua.

2. Mendukung sepenuhnya Internatinol Parlement for West Papua (IPWP) & International lowyer for West Papua (ILWP) untuk menggugat status PEPERA 1969 di Makama Internasional dengan bertujuan untuk REFERENDUM ulang bagi bangsa papua barat sebagai solusi penyelesaian masalah di papua.

3. Mendukung Deklarasi International Parlement for West Papua (IPWP) di gedung Parlement Skotlandia pada tgl 23 september waktu eropa.

4. Seluruh komponen rakyat bangsa papua barat,mengucapkan terimakasih kepada pemerintah Uni Eropa ,Papua New Guinea, Vanuatu, Denmark,Jepang,Korea Selatan,Afrika Selatan Australia, Inggris Saudi Arabia dan khususnya pemerinta Skotlandia,yang memperjuangkan hak penentuan nasip sendiri (REFERENDUM) bagi bangsa papua barat.

5. Rakyat bangsa papua barat sangat membuhtukan dukungan masyarakat Internasional dalam perjuangan pembebasan Nasional menuju bangsa papua barat yang merdeka dan berdaulat.

6. Bangsa Papua Barat sangat mengharapkan dukungan suarah atau sikap negera – Negara yang berdaulat dalam Sidang Tahunan PBB di Jenewa Tanggal 24 September 2010.

7. Komite Nasional Papua Barat (KNPB) memohon dukungan kepada seluruh rakyat bangsa papua barat dalam rangka mempersiapkan agenda REFERENDUM bagi bangsa papua barat dari sorong sampai merauke.

Demikian pernyataan sikap ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan penuh rasa bertanggung jawab. Demikian Buktar dalam releasenya yang diterima Bintang Papua. ***


Tidak ada komentar:

----------------------------------------------------------------------------------------
Perjuangan pembebasan nasional Papua Barat bukan perjuangan melawan orang luar Papua (Jawa, Batak, Toraja, Makassar, Ambon dan lainnya) tetapi perjuangan melawan ketidakadilan dan pengakuan akan KEMANUSIAANNYA MANUSIA PAPUA BARAT DI ATAS TANAH LELUHURNYA.Jadi, Merdeka bagi orang Papua adalah HARFA DIRI BANGSA PAPUA BARAT!