... Menulis tentang apa yang saya saksikan dengan MATA, HATI, dan PIKIRAN ke-MELANESIA-an saya di West Papua sebelum menerima salah satu bagian dari hidup yang mutlak, yakni KEMATIAN...

Selasa, Agustus 31, 2010

Perang Rahasia di Puncak Jaya Masih Berlangsung

Jhon: Situasi di Sini Masih Perang, Puncak Jaya Terus Mencekam

Tingginambut --Reporter SaksiMata mengabarkan langsung dari di Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua bahwa rakyat sipil di Kabupaten Puncak Jaya terus dibunuh diam-diam oleh operasi gabungan TNI/Polri bersenjata lengkap yang berlangsung sejak 11 Mei 2010 lalu.

“Puncak Jaya mencekam. Di sini masinh perang. TNI dan Polri jalan keliling terus membawa senjata lengkap. Sudah berbulan-bulan masyarakat tidak boleh ke hutan untuk berkebun atau cari kayu. Kalau berani ke hutan di tembak. Sudah lebih dari 20 orang ditembak,” kata Jhon.

Jhon mengatakan, wartawan dilarang meliput. “Kalau kita mau ambil gambar mayat, tentara langsung ambil HP. Kita tidak bolah bawa HP camera, apalagi camera digital atau handycame. Masyarakat tidak boleh keluar malam. Di sini sangat mencekam. Kami harap ada perhatian dunia internasional tentang kondisi ini,” katanya.

Thomas juga mengatakan hal yang sama. “Kenapa semua pihak diam membisu? Pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Lukas Enembe membiarkan rakyat dalam ancaman. Dia malah memberikan anggaran dari dana Otsus untuk operasi itu,” katanya.

Kata dia, sikap apatis dan diam membisu dari jajaran pimpinan pemerintah baik legislatif, eksekutif maupun yudikatif adalah merupakan tindakan pembiaraan terhadap kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Negara Indonesia. Sikap pembiaran terhadap kejahatan kemanusiaan Negara terhadap rakyat sipil adalah pelanggaran HAM, apalagi terjadi operasi militer yang membumihanguskan beberapa kampung di Distrik Tingginambut.

Sementara, Agustinus Murib mengatakan,. operasi gabungan TNI dan POLRI ini digelar sejak tanggal 11 Mei 2010 lalu. Ini praktek kejahatan negara terhadap rakyat sipil, karena akibat operasi militer di Puncak Jaya, bukan saja sasaran kepada TPN/OPM, akan tetapi operasi itu juga mengorbankan rakyat sipil yang tak berdosa. Praktek seperti ini dikategorikan ke dalam pelanggaran HAM. Dikatakan pelanggaran HAM karena yang melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap rakyat sipil adalah kekuatan Negara, yakni TNI dan POLRI.

Tidak ada komentar:

----------------------------------------------------------------------------------------
Perjuangan pembebasan nasional Papua Barat bukan perjuangan melawan orang luar Papua (Jawa, Batak, Toraja, Makassar, Ambon dan lainnya) tetapi perjuangan melawan ketidakadilan dan pengakuan akan KEMANUSIAANNYA MANUSIA PAPUA BARAT DI ATAS TANAH LELUHURNYA.Jadi, Merdeka bagi orang Papua adalah HARFA DIRI BANGSA PAPUA BARAT!